Jumat, 06 Februari 2009

Pola dan Bentuk Permukaan Bumi

Kenampakan alamiah adalah kenampakan bentang alam pada peta yang terdapat secara alamiah di muka bumi. Contohnya: laut, danau, sungai, gunung/pegunungan, dataran tinggi, rawa- rawa, dan lain-lain. antara lain samudra/laut, sungai, danau, rawa, dan lain-lain
Samudra adalah perairan yang sangat luas di muka bumi. Dalam peta, samudra/lautan digambarkan dengan warna biru (dari biru muda hingga biru tua). Semakin tua warna biru, menunjukkan bahwa laut tersebut semakin dalam. Misalnya:
􀂐 biru sangat muda : kedalaman 0 – 200 m
􀂐 biru muda : kedalaman 200 – 2.000 m
􀂐 biru tua : kedalaman >2.000 m
Sungai adalah aliran air tawar di permukaan bumi dengan alur yang terbentuk secara alami. Aliran sungai berawal dari sumber air di hulu dan berakhir di muara. Hulu terdapat di daerah-daerah pegunungan, dan muara dapat berada di laut, danau, atau sungai yang lebih besar.
Danau adalah cekungan luas di daratan yang digenangi oleh air. Danau, meliputi danau alami dan danau buatan. Dalam peta, danau digambarkan dengan warna biru.
Rawa adalah dataran rendah yang selalu tegenang air (air hujan, air permukaan tanah, dan lainlain). Rawa dapat ditemui di tengah daratan ataupun di daerah pesisir pantai. Dalam peta, simbol rawa adalah beberapa baris garis putus-putus berwarna biru muda
􀂐 Kenampakan hasil budi daya manusia (buatan)
adalah kenampakan pada peta yang merupakan hasil budi daya manusia. Contohnya, permukiman, jalan, jalan kereta api, bandara, pelabuhan, dan lain-lain.
Jalan adalah jalur sirkulasi yang dibuat oleh manusia (untuk pejalan kaki atau kendaraan). Jalan berfungsi menghubungkan satu tempat dan tempat lain. Jalan dibedakan atas jalan besar (utama) dan jalan-jalan kecil (sekunder). Jalan/ rel kereta api adalah jalur untuk kereta api, yang menghubungkan satu tempat ke tempat lain. Dalam peta, rel kereta api digambarkan dengan garis lurus hitam/abu-abu atau garis hitam lebar beruas-ruas.'

Salah satu ciri khas ilmu geografi adalah kemampuan menggunakan peta sebagai sarana belajar. Hakekatnya peta adalah gambar dari berbagai fenomena yang ada di bumi, sehingga peta adalah sumber informasi yang baik
Bentuk-bentuk muka bumi ini memiliki sebaran yang berbeda-beda antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya. obyek. Konsep geografi yang mengkaji sebaran fenomena Geografi dalam ruang di permukaan bumi disebut dengan konsep pola. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kajian pola dan bentuk muka bumi merupakan kajian tentang macam-macam bentuk muka bumi dan obyek geografi lainnya serta sebaran dari masing-masing bentuk muka bumi dalam suatu wilayah
Bentuk muka bumi daratan secara garis besar terdiri dari 4 macam yaitu :
a. dataran rendah(peneplain), memiliki bentuk yg relative rata dengan perbedaan ketinggian dari 1 tempat ke tempat lainnya. Biasanya kota2 besar berada disini.
b. dataran tinggi,
c. pegunungan Beberapa daerah pegunungan terkenal didunia antara lain:
1. Lingkaran pegunungan pasifik, di sepanjang pantai pasifik mulai dr utara antartika menuju selatan amerika melingkar sepanjang pasifik, berlanjut ke amerika tengah, amerika utara, kanada, menyeberang melalui selat bering dan terus kea rah selatan melalui semenanjung kamsyatka, kepulauan jepang, Filipina, papua, dan berakhir di new zeland.
2. Pegunungan Pamir

4. dan perbukitan
Bentuk muka bumi di dasar laut diantaranya:
a. Dangkalan, bagian dasar laut yg bentuknya relative rata, kedalaman tidak lbh dari 200m, merupakan lanjutan dari dataran pantai cth; dangkalan sunda, dan dangkalan sahul
b. Ambang laut, bagian dr dasar laut yg bentuknya mencuat ke atas, memisahkan suatu perairan dgn perairan lainnya.cth; ambang laut Sulawesi di bagian utara Sulawesi
c. Lubuk laut, bagian dasar laut yg dalam bentuk seperti cekungan cth; lubuk laut Sulawesi letak diantara 2 ambang laut.
d. Palung laut, bagian dasar laut yg paling dalam, bentuk seperti celah yg dalam,memanjang dan sempit cth; palung Mindanao di Filipina
e. Punggung laut, bagian dasar laut yg bentuknya menyerupai pegunungan di dasar laut
f. Gunung laut, gunung yg muncul di dasar laut, sebagian besar lerengnya di bawah permukaan lautdan hanya puncaknya saja yg terlihat. Cth; gunung Krakatau di selat sunda


Interpretasi Pola dan Bentuk Permukaan Bumi dari Peta
Interpreasi peta merupakan kegiatan membaca peta dengan cara memaknai isi peta atas dasar simbol-simbol yang ada. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan penggambaran bentuk-bentuk muka bumi dan obyek geografi lainnya dalam peta tidak digambar sesuai dengan bentuk aslinya, tetapi digambarkan dalam bentuk simbol. simbol peta dapat dibedakan menjadi simbol titik, garis, bidang, warna dan Simbol pictorial

1. Peta Umum Peta yang menggambarkan berbagai kenampakan permukaan bumi disebut dengan peta umum
a. Warna Hijau
Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian <200m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sekitar sepanjang pantai utara dan pantai selatan.
b. Warna Hijau Muda
Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200-400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah
c. Warna Kuning
Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 400-1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi- tengah dari Provinsi Jawa tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.
d. Warna Coklat Muda
Warna coklat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000-1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo. Salatiga dan Tawangmangu.
e. Warna Coklat
Warna coklat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah.
f. Warna Biru Keputihan
Warna biru menunjukkan warna kenampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zone di wilayah ini disebut dengan zona neritik. Penyebaran dari zone ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajahmungkur, di Bawen terdapat Rawapening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada beberapa wadu kecil lainnya
g. Warnan Biru Muda
Warna Biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200-2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relative terjal. Wilayah ini merupakan kelanjuitan dari zone neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.
h. Warna Biru Tua
Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar P. Bali pada kedalaman >2000 m sulit untuk diketahui dan tidak bisa diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.
i. Segitiga Warna Merah
Segitiga warna merah menunjukkan lambang gunung berapi yang masih aktif. Di dekat segitiga tersebut terdapat nama gunung dan angka yang menunjukkan ketinggian tempat gunung tersebut. Contoh gunung api yang ada di Jawa Tengah antara lain : Gunung Slamet (3426 m) terletak di sebelah utara Baturaden. Gunung Perahu ( 2565 m ) terletak di Dieng dan Gunung Merapi ( 2914 m) terletak di perbatasan Jawa Tengah-Yogyakarta.
j. Segitiga Warna Hitam
Segitiga warna hitam menunjukkan lambang gunung berapi yang tidak aktif.Di dekat segitiga tersebut terdapat nama gunung dan angka yang menunjukkan ketinggian tempat gunung tersebut. Contoh Gunung Regojembangan ( 2177 m ) yang terdapat di sebelah utara Banjarnegara. Gunung Sumbing ( 3371 m ), terletak di sebelah selatan Wonosobo. Gunung Ungaran (2050 m ) terletak di sebelah barat Kabupaten Semarang. Gunun Merbabu ( 3142 m ) terletak di sebelah selatan Salatiga dan Gunung Muria ( 1602 m ) yang terletak di sebelah timur Kabupaten Jepara.
k. Garis Warna Merah
Garis warna merah menunjukkan kenampakan buatan yang berupa jalan aspal. Hampir di seluruh wilayah Jawah Tengah terdapat jalan aspal. Fungsi jalan ini menghubungkan antara tempat satu dengan lainnya. Oleh karena itu apabila kamu pergi ke Jawa Tengah akan mudah mendapatkan alat transportasi untuk menuju ke suatu tempat.
l. Garis Hitam Putus
Garis hitam putus-putus menunjukkan menjukkan kenampakan buatan yang berupa jalan kerata api. Di jawa Tengah terdapat dua jalur kereta api yaitu Jalur utara yang lewat Pekalongan – Semarang sampai Blora dan jalur selatan yang melewati kebumen, Purworejo dan Surakarta
m. Garis Lengkung Warna Biru
Garis lengkung warna biru menunjukkan kenampakan alam yang berupa sungai. Di sebelah garis tersebut terdapat nama sungai. Di Jawa Tengah terdapat banyak sungai diantaranya yang cukup besar adalah Sungai Serayu, Sungai serang, Sungai Bengawan Solo, dan Sungai Lusi.
n. Gambar Jangkar atau kapal
Gambar jangkar atau kapal menunjukkan kenampakan buatan yang berupa pelabuhan. Dalam peta nampak bahwa di pantai utara wilayah Jawa tengah terdapat 3 buah pelabuhan, yaitu di Semarang, Pekalongan, dan Tegal. Sedangkan di Panati Selatan terdapat di Cilacap.
o. Gambar Pesawat Terbang
Gambar pesawat erbang menunjukkan keampakan buatan yang berupa bandar udara Ada atlas yang menggambarkan bandar udara dengan simbol gambar pesawat berwarna merah, tetapi ada juga yang berwarna hitam. Di Jawa Tengah terdapat dua Bandar udara yaitu Bandar Udara Ahmad
Yani di Semarang dan Adi Sumarmo di Surakarta.

Tugas
1. Ambilah atlas pelajar Indonesia dan Dunia
2. Bukalah pada halaman “Peta Provinsi Bali.” seperti gambar 8.1.
3. Lakukan interpretasi peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi.yang ada di Provinsi Bali, yang meliputi
a. Sebaran dataran rendah b. Sebaran dataran tinggi c. Sebaran gunung berapi dan gunung tidak berapi d. Sebaran pegunungan rendah, sedang dan tinggi e. Sebaran danau f. Sebaran sungai g. Sebaran jalan h. Sebaran pelabuhan i. Sebaran bandar udara j. Kondisi peraran laut

Peta Tematik peta yang hanya menggambarkan satu fenomena geografi disebut peta tematik atau peta khusus
a. Warna Hijau Kebiruan
Warna hijau kebiruan menunjukkan wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk antara 0-50 jiwa/km2. Wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk seperti ini terdapat di sebagian besar Sumatera bagian tengah, sebagian besar Kalimantan Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
b. Warna Hijau Muda
Warna hijau muda menunjukkan wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk antara 51- 100 jiwa/km2. Wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk seperti ini adalah Sumatera Barat., sebagian besar Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan
c. Hijau Kekuningan
Warna hijau kekuningan menunjukkan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk antara 101-150 jiwa/km2. Wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk seperti ini teradapat di Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat , Sulawesi Utara, dan Gorontalo.
d. Warna Kuning
Warna kuning menunjukkan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk antara 151-500 jiwa./km2. Wilayah yang memiliki kepadatan penduduk seperti ini adalah Provinsi Lampung.
e. Warna Abu-Abu
Warna abu-abu menunjukkan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk antara 501-1000 jiwa/km2. Wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk seperti ini terdapat diseluruh Pulau Jawa kecuali Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
f. Warna Kemerahan
Warna kemerahan menunjukkan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk antara >1000 jiwa/km2. Wilayah yang memiliki kepadatan penduduk seperti ini adalah Derah Kgusus Ibukota Jakarta.

Apabila kamu perhatikan, ternyata arti dari simbol warna dalam peta tematik berbeda dengan simbol warna dalam peta umum Peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi berisi analisa bentuk muka bumi pada peta , diagram / penampang melintang bentuk muka bumi daratan dan dasar laut dan deskripsi pola dan bentuk obyek geografi sesuai dengan bentang alamnya. Warna pada peta umum dapat digunakan mengetahui bentuk permukaan bumi. Kenampakan yang berbentuk dataran rendah, dataran tinggi, gunung berapi, pegunungan, danau, laut, sungai, rawa, dapat dikenali melalui warna dalam peta.

Apabila kamu ingin interpretasi peta wilayah lautan, jenis peta apa yang akan kamu interpretasi ? Peta umum atau peta tematik. Jika menggunakan peta umum kamu hanya akan memperoleh informasi tentang kedalaman air laut. Jika yang kamu inginkan tentang relief dasar laut, maka kamu harus interpretasi dari peta tematik yang berupa peta kontur dasar laut. Namun demikian jenis peta ini sulit didapatkan. Peta dasar laut disebut batimetri. Jika kamu dapa memperolenya, maka informasi yang akan kamu peroleh antara lain :
a. Landas kontinen (continental shelf), yaitu wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200 m, dan dengan kemiringan yang landai.
b. Dangkalan (plat), merupakan perluasan dari shelf, dengan kedalaman lebih kurang 200-2000 m dan masih merupakan kelanjutan dari benua.
c. Lereng benua (continental slope), merupakan lereng benua kelanjutan dari shelf atau plat dengan kedalaman laut umumnya lebih kurang 2.000-2.500 m dan kemiringan antara 4 % sampai 6%.
d. Dulang jeluk (abyssal), daerah atau kawasan ini merupakan daerah yang memiliki relief datar terletak di bagian laut dalam, dan luasnya mencakup hingga dua pertiga luas dasar lautan.
e. Gunung laut (seamount), yaitu gunung dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunyai tinggi sampai 1 km atau lebih, tetapi tidak sampai ke permukaan laut.
f. Palung laut (trench atau trog), adalah bagian laut yang sangat dalam (kedalaman lebih dari 5000 meter), bentuknya memanjang dan sempit. Terjadi karena proses penenggelaman yang terus menerus. Bagian laut yang terdalam adalah berbentuk saluran yang seolah-olah terpisah sangat dalam yang terdapat di perbatasan antara benua dengan kepulauan.
g. Lubuk laut (basin atau ledok laut), yaitu bagian laut yang dalam terjadi karena pemerosotan dasar laut, berdinding curam dan berbentuk mangkuk. Pada dasarnya proses terjadinya sama dengan palung laut, tetapi berbeda pada bentuknya yang membulat dan kedalamannya lebih dari 5000 meter.
h. Atol, yaitu terdiri dari kumpulan pulau-pulau yang sebagian tenggelam di bawah permukaan laut. Batu-batuan yang terdapat di sini ditandai oleh adanya terumbu karang yang terbentuk seperti cincin.
i. Punggung laut (midoceanic ridge), adalah bagian-bagian dasar laut yang menjulang ke atas sebagai pegunungan besar dan sangat panjang yang ada di tengah samudera, sebagian ada yang muncul di atas permukaan air laut.
j. Ambang laut atau drempel, adalah bagian laut yang dangkal karena dasar lautnya tinggi, sehingga memisahkan dua laut dalam.
k. Alur-alur laut, yaitu relief dasar laut sebagai hasil dari dasar sungai yang mengalami penenggelaman.
Menggambar penampang melintang dengan peta berkontur
1. Jiplak peta kontur pada gambar 5.1.4, lalu tentukan garis potongnya! (misalnya A – B). Kalian akan menemukan titik pertemuan antara garis kontur dan garis potong (contohnya P dan Q).
2. Buatlah garis kartesius X – Y, dan buat skala pada garis Y sesuai interval kontur (0 – 125 m)! Lalu, tarik garis horizontal ke kanan dari setiap skala, yaitu 0, 25, 50, 75, 100, dan 125!
3. Tariklah garis vertikal ke bawah dari setiap titik pertemuan garis kontur dan garis potong (di antaranya adalah dari titik P dan Q)! Sekarang kalian telah memperoleh garis-garis horizontal dan garis-garis vertikal yang saling berpotongan!
4. Tandai setiap titik perpotongan antara garis horizontal dan garis vertikal tersebut! (di antaranya adalah titik P’ dan Q’)
5. Terakhir, hubungkan semua titik yang ada!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar